
Apa Itu Alergi Hidung (Rhinitis)- Rhinitis adalah kondisi ketika bagian dalam hidung, tepatnya lapisan lendir hidung, mengalami peradangan. Lapisan lendir hidung sendiri berperan dalam menghasilkan cairan tipis dan transparan yang berfungsi mencegah benda asing masuk ke hidung dan saluran pernapasan. .
Terjadinya peradangan ini dapat memicu produksi lendir secara berlebihan. Sehingga, lendir yang normalnya tipis dan bening menjadi tebal serta berwarna kekuningan. Jika berlangsung dalam waktu lama, rhinitis bisa berujung pada sinusitis hingga polip hidung.
Penyebab Rhinitis
Apa Itu Alergi Hidung (Rhinitis)- Berdasarkan penyebabnya, rhinitis terbagi menjadi dua, yaitu rhinitis alergi dan nonalergi. Berikut masing-masing penjelasannya.
Rhinitis Alergi
Rhinitis alergi atau hay fever disebabkan oleh paparan alergen, seperti debu, tungau, serbuk sari, bulu binatang atau alergen lainnya. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh keliru mengenali zat-zat tersebut sebagai zat asing yang harus dikeluarkan sehingga menimbulkan reaksi berlebih yang mengakibatkan peradangan pada lapisan hidung, sehingga sensitivitas pada saluran pernapasan meningkat.
Rhinitis Nonalergi
Sementara itu, rhinitis nonalergi disebabkan oleh perubahan cuaca, kondisi medis, obat-obatan, perubahan hormon, makanan, dan bau tertentu. Kondisi ini sering dialami oleh anak-anak dan orang dewasa di atas 20 tahun. Rhinitis nonalergi dan alergi memiliki gejala yang serupa, sehingga hanya bisa didiagnosis melalui pemeriksaan.
Faktor Risiko Rhinitis
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko rhinitis adalah sebagai berikut:
- Alergi.
- Infeksi virus
- Paparan asap rokok atau polutan lain.
- Riwayat keluarga dengan alergi atau rhinitis.
- Perubahan cuaca.
- Pekerjaan di industri kayu atau yang berisiko terpapar zat tertentu.
- Perubahan hormon pada saat kehamilan.
- Penggunaan obat-obatan tertentu.
Gejala Rhinitis
Sejumlah gejala yang umumnya dialami oleh penderita rhinitis adalah sebagai berikut:
- Pembengkakan pada kulit di bawah mata.
- Batuk.
- Bersin-bersin.
- Pilek.
- Gatal pada hidung, tenggorokan, dan rongga mulut.
- Hidung tersumbat.
- Kelelahan.
- Konjungtivitis alergi (mata berair, gatal dan merah).
Diagnosis Rhinitis
Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan anamnesis terkait keluhan dan riwayat kesehatan pasien. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh yang bertujuan untuk memastikan beberapa gejala, seperti:
- Kerak di bawah mata.
- Kantung mata gelap.
- Bernapas dari mulut.
- Jaringan di dalam hidung membengkak.
Cara Mengobati Rhinitis
Pengobatan rhinitis akan disesuaikan dengan penyebab serta hasil diagnosis dari dokter. Jika terdapat pemicu yang spesifik, maka penderita cukup menghindari pemicu tersebut untuk mengatasi gejala rhinitis.
Misalnya, jika penderita mengalami rhinitis dikarenakan alergi debu, maka cara mengatasi rhinitis adalah menghindari paparan debu dan tempat-tempat yang berdebu. Salah satu caranya adalah menggunakan masker saat di luar rumah.
Namun, biasanya dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk mengendalikan gejala yang dialami pasien. Beberapa jenis obat untuk rhinitis adalah sebagai berikut:
Semprotan melalui hidung (intranasal).
Antihistamin dalam bentuk oral atau intranasal.
Ipratropium bromida.
Kortikosteroid dalam bentuk semprotan intranasal.
Pada kondisi rhinitis alergi, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk melakukan imunoterapi alergen. Pengobatan ini bisa diberikan melalui suntikan, tablet, atau cairan tetes oral.
Rhinitis membutuhkan penanganan dokter apabila telah mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat penderitanya menjadi tidak produktif. Terkadang, kondisi ini juga mengakibatkan gangguan tidur sehingga kualitas tidur menurun.
Kapan Perlu Berkonsultasi dengan Dokter?
Gejala rhinitis sering kali diabaikan, bahkan dianggap sebagai kondisi yang normal. Hal ini membuat penderitanya tidak segera mendapatkan pengobatan hingga rhinitis semakin parah. Untuk mencegah hal tersebut, pastikan segera mengunjungi dokter jika mengalami kondisi seperti:
Muncul efek samping dari obat alergi.
Obat alergi tidak memberikan perubahan yang signifikan.
Mengalami kondisi lain yang berpotensi memperburuk gejala rhinitis, seperti asma, infeksi sinus, atau polip hidung.
Cara Mencegah Rhinitis
Cara terbaik untuk mencegah rhinitis adalah menghindari paparan alergen yang berpotensi menyebabkan munculnya gejala rhinitis, mengonsumsi obat alergi sesuai anjuran dokter, dan diimbangi dengan penerapan pola hidup sehat untuk meningkatkan imun tubuh.
Penting untuk diketahui bahwa penyebab serta gejala yang disebutkan di atas tidak spesifik mewakili kondisi rhinitis. Artinya, penyebab atau gejala tersebut bisa serupa dengan kondisi medis atau penyakit lainnya. Oleh karenanya, sangat penting untuk memperoleh diagnosis yang tepat dan akurat dengan mengunjungi Dokter Spesialis THT di Siloam Hospitals terdekat.
Sebagai informasi, tahapan pemeriksaan dan pengobatan yang Anda jalani terkait kondisi rhinitis dapat berbeda bergantung pada fasilitas kesehatan masing-masing rumah sakit. Tenaga medis profesional akan menentukan tahapan pemeriksaan dan pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi medis setiap pasien.
Jika Kamu ingin berkonsultasi bisa langsung konsultasi ke Dokter Spesialis THT di RS. BHAYANGKARA TK.III BANJARMASIN
Berikut daftar Dokternya:
- dr. Elvi Syahrina F., Sp. THT -KL
- dr. Winda Safitri, Sp. THT -KL
Sumber:
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-rhinitis
Baca juga postingan kami yang lain :