Apa Itu Temulawak

8 Manfaat temulawak untuk kesehatan: mengobati jerawat sampai menurunkan  kolesterol

Apa Itu Temulawak- Manfaat temulawak untuk kesehatan sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia. Berkat kandungan berbagai senyawa alami di dalamnya, tanaman berkhasiat ini secara turun-menurun telah digunakan sebagai jamu atau obat herbal tradisional.

Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) adalah tanaman herbal Indonesia yang banyak digunakan sebagai jamu tradisional. Berbagai penelitian awal menunjukkan adanya manfaat temulawak bagi kesehatan, mulai dari mendukung pencernaan hingga menjaga fungsi hati, meski bukti klinis masih terbatas.

Tanaman ini juga memiliki nilai praktis sebagai bumbu dapur, pewarna alami, dan bahan kosmetik. Di Indonesia, temulawak umumnya tersedia dalam bentuk jamu, bubuk, teh herbal, maupun suplemen.


Beragam Manfaat Temulawak untuk Kesehatan

Apa Itu Temulawak- Beberapa studi ilmiah mengungkapkan bahwa temulawak mengandung beragam senyawa yang baik untuk kesehatan, seperti terpenoid, kurkuminoid, dan xanthorrhizol. Beragam senyawa aktif tersebut diketahui memiliki sifat antioksidan, antiradang, antimikroba, antikanker, dan antidiabetes.

Bagian rimpang induk dan akar temulawak adalah bagian yang paling berkhasiat dan paling banyak mengandung senyawa aktif. Oleh karena itu, bagian inilah yang sering diambil dan dimanfaatkan untuk pengobatan.

Berkat kandungan senyawanya tersebut, ada beragam potensi manfaat temulawak yang bisa Anda peroleh, yaitu:

1. Mendukung daya tahan tubuh

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa senyawa dalam temulawak, termasuk kurkuminoid, dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dengan cara mengurangi peradangan dan membantu kerja sel imun.

Meski begitu, manfaat ini masih membutuhkan penelitian klinis lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya pada manusia.

2. Membantu melawan infeksi

Ekstrak temulawak, terutama yang mengandung xanthorrhizol, menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap bakteri tertentu, seperti Salmonella dan E. coli, serta memiliki efek antivirus dan antijamur pada uji laboratorium.

Namun, temulawak belum bisa dijadikan pengganti obat medis untuk infeksi. Sebab, bukti klinis pada manusia masih terbatas.

3. Mengurangi gangguan pencernaan dan

Secara tradisional, temulawak sering digunakan untuk meringankan gangguan pencernaan, seperti perut kembung, sembelit, atau sakit perut. Beberapa studi awal juga menunjukkan potensi manfaatnya dalam membantu mengurangi peradangan lambung.

Walau demikian, penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk menilai efektivitas dan keamanan penggunaan jangka panjang.

4. Mendukung kesehatan hati

Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa temulawak berpotensi mengurangi peradangan pada hati dan membantu memperbaiki kadar enzim hati berkat kandungan antioksidan serta antiradangnya. 

Namun, temulawak sebaiknya tidak digunakan sebagai pengobatan utama penyakit hati, sehingga konsultasi dengan dokter tetap sangat dianjurkan.

5. Membantu mengontrol kadar gula darah

Beberapa studi awal menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam temulawak berpotensi membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Meski begitu, bukti pada manusia masih terbatas sehingga manfaat ini belum dapat dijadikan dasar pengobatan diabetes tanpa anjuran dokter.

6. Berpotensi menurunkan risiko kanker

Senyawa kurkuminoid dan xanthorrhizol dalam temulawak memiliki efek antiradang dan antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pada uji laboratorium. Beberapa studi menyebutkan manfaat potensial terhadap kanker payudara, serviks, dan hati.

Akan tetapi, penelitian pada manusia masih terbatas, sehingga temulawak tidak dapat digunakan sebagai pengobatan kanker.

Apa Itu Temulawak- Selain berbagai manfaat di atas, temulawak juga menawarkan beberapa potensi manfaat lainnya, mulai dari mengontrol tekanan darah, mengurangi kolesterol, dan menjaga kesehatan otak. Anda juga bisa memperoleh manfaat temulawak untuk wajah maupun kesehatan kulit secara umum, tetapi dengan penggunaan yang tepat.

Meskipun alami, temulawak bisa menimbulkan efek samping, terutama bila dikonsumsi berlebihan atau bersamaan dengan obat medis tertentu, seperti obat pengencer darah.

Kelompok yang sebaiknya menghindari konsumsi temulawak tanpa anjuran dokter meliputi:

  • Wanita hamil dan menyusui
  • Penderita penyakit kantung empedu
  • Orang dengan kelainan perdarahan atau maag kronis

Belum ada standar dosis medis yang pasti, tetapi konsumsi ekstrak temulawak hingga sekitar 8 gram per hari dianggap masih relatif aman. Meski begitu, konsultasi dengan dokter tetap dianjurkan sebelum menggunakannya sebagai suplemen.

Manfaat temulawak memang beragam, mulai dari mendukung imunitas hingga menjaga kesehatan hati. Namun, sebagian besar bukti ilmiah masih terbatas pada uji laboratorium dan hewan, sehingga efektivitasnya pada manusia perlu diteliti lebih lanjut. 

Bila Anda ingin memperoleh manfaat temulawak untuk kesehatan, baik dalam bentuk suplemen kesehatan, tetapi sedang menjalani pengobatan dari dokter atau mengalami gangguan kesehatan tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, ya. 


Sumber : https://www.alodokter.com/menilik-manfaat-temulawak

Referensi

Kim, H. et al. (2024). Curcuma xanthorrhiza extract and xanthorrhizol ameliorate cancer-induced adipose wasting in CT26-bearing mice by regulating lipid metabolism and adipose tissue browning. Integrative medicine research, 13(1), pp. 101020.
Simamora, A., et al. (2022). Xanthorrhizol, a potential anticancer agent, from Curcuma xanthorrhiza Roxb. Phytomedicine : international journal of phytotherapy and phytopharmacology, 105, pp. 154359.
Marton, L. T., et al. (2021). The Effects of Curcumin on Diabetes Mellitus: A Systematic Review. Frontiers in endocrinology, 12, pp. 669448.
Rahmat, E., et al. (2021). Javanese Turmeric (Curcuma xanthorrhiza Roxb.): Ethnobotany, Phytochemistry, Biotechnology, and Pharmacological Activities. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2021, pp. 9960813.
Yuandani, Jantan, I., et al. (2021). Immunomodulatory Effects and Mechanisms of Curcuma Species and Their Bioactive Compounds: A Review. Frontiers in pharmacology, 12, pp. 643119.
Drugs (2024). Turmeric.
Lee, K. & Bedosky, L. Everyday Health (2024). Potential Health Benefits of Turmeric and Curcumin.
Gunnars, K. Healthline (2025). 10 Health Benefits of Turmeric and Curcumin.
Amarson, A. Healthline (2024). Turmeric and Curcumin Side Effects.
Tresca, A. Verywell Health (2025). 10 Serious Side Effects of Turmeric.

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *