Apa Itu Kelainan Kornea

Apa Itu Kelainan Kornea- Kornea adalah lapisan bening di sisi terluar mata yang berfungsi untuk melindungi mata dari paparan kotoran, kuman, maupun partikel asing lainnya. Selain itu, kornea juga bertanggung jawab atas refleks kelopak mata involunter dan membantu memfokuskan cahaya pada retina, sehingga seseorang dapat melihat dengan jelas. 

Sama seperti bagian mata lainnya, ada beberapa penyakit yang dapat menyerang kornea sehingga menyebabkan masalah pada penglihatan. Mari kenali beberapa penyakit pada kornea melalui ulasan di bawah ini.


Macam-Macam Penyakit pada Kornea

Apa Itu Kelainan Kornea- Penyakit pada kornea adalah sekelompok masalah kesehatan mata yang memengaruhi kornea. Penyebabnya sendiri cukup beragam, mulai dari faktor genetik hingga cedera mata. Gejalanya pun berbeda-beda, tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah uraian mengenai beberapa macam penyakit pada kornea mata.


  1. Keratitis

Keratitis adalah kondisi ketika kornea mata mengalami peradangan akibat infeksi, cedera, maupun reaksi alergi. Gejala umum keratitis di antaranya mata berair, mata merah, fotofobia, dan penglihatan kabur. Penyebab keratitis dibedakan menjadi dua, yaitu keratitis infeksius dan noninfeksius. Keratitis infeksius dapat menular melalui kontak langsung. Sedangkan keratitis noninfeksius tidak bersifat menular. 


Adapun keratitis infeksius disebabkan oleh:

Keratitis bakterial, keratitis ini disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Pseudomonas, Staphylococcus, Streptococcus, Moraxella, Nocardia, dan mycobacteria atipikal.

Keratitis virus, keratitis ini disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex (HSV), virus herpes zoster (HZV), adenovirus, dan lain-lain.


Keratitis protozoal, keratitis ini disebabkan oleh Acanthamoeba.

Keratitis jamur, keratitis ini disebabkan oleh infeksi jamur, contohnya Aspergillus, Fusarium, Candida (ragi), Cladosporium, Alternaria, Curvularia, dan Microsporidia.


Sementara itu, keratitis noninfeksius disebabkan oleh:

Penyebab lokal, disebabkan oleh trikiasis (bulu mata tumbuh ke dalam), papila raksasa (giant papillae), benda asing di sulcus subtarsalis (cekungan di kelopak mata dalam).

Keratitis ulseratif perifer, disebabkan oleh penyakit seperti rheumatoid arthritis, systemic lupus erythematosus (penyakit lupus), dan lain-lain. 


Xerophthalmia atau rabun senja.

Keratitis dapat ditangani melalui beberapa cara, tergantung dari tingkat keparahan dan penyebabnya. Pada keratitis yang disebabkan oleh kondisi noninfeksi, dokter biasanya memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejalanya.

Sementara pada keratitis yang dipicu oleh infeksi, dokter biasanya akan memberikan obat sesuai penyebab infeksinya. Jika infeksi disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan resep antibiotik.


  1. Ulkus Kornea

Ulkus kornea atau luka terbuka di kornea merupakan kondisi di mana terdapat defect pada epitel kornea hingga stroma. Kondisi ini dapat disebabkan oleh trauma, autoimun, serta infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Ulkus kornea dapat membuat penderitanya mengalami keluhan berupa mata berair, mata merah, nyeri pada mata, fotofobia, pandangan kabur, dan timbul kotoran berlebih di mata.

Pada beberapa kasus, ulkus kornea juga dapat menimbulkan bercak putih pada permukaan kornea. Adapun salah satu faktor yang paling sering memicu terjadinya ulkus kornea adalah penggunaan lensa kontak yang kurang tepat atau tidak terjaga kebersihannya.


Ulkus kornea juga merupakan salah satu komplikasi keratitis. 

Ulkus kornea tetap dapat mengancam kemampuan penglihatan sekalipun sudah mendapatkan pengobatan dengan segera. Sebab, ulkus atau luka tersebut berpotensi menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada mata, glaukoma, katarak, hingga kebutaan.


  1. Keratokonus

Keratokonus adalah penyakit pada kornea yang ditandai dengan penipisan serta perubahan bentuk kornea menjadi lebih mengerucut, sehingga tampak menonjol keluar. Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab keratokonus. Namun, faktor genetik diduga menjadi salah satu pemicunya.

Kondisi ini biasanya dimulai saat masa pubertas dan dapat berkembang secara perlahan dalam waktu 10 tahun atau lebih. Keratokonus dapat menyebabkan penderitanya mengalami fotofobia, penglihatan kabur, bahkan buta permanen jika tidak mendapatkan penanganan.


  1. Distrofi Kornea

Distrofi kornea adalah sekumpulan kelainan noninflamasi pada kornea yang diturunkan secara genetik, dengan ditandai adanya pengendapan zat abnormal di kornea. Terdapat lebih dari dua puluh jenis distrofi kornea, beberapa di antaranya adalah Fuchs’ dystrophy, lattice dystrophy, dan distrofi epitel membran basalis.

Gejala distrofi kornea bergantung pada jenis distrofi kornea. Beberapa kasus bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun pada kasus lain, penumpukan material pada kornea menyebabkan kornea menjadi buram (tidak bening). Hal ini dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau kehilangan penglihatan.


  1. Pterygium

Pterygium atau surfer’s eye adalah penyakit pada kornea yang terjadi karena adanya pertumbuhan selaput putih kemerahan berbentuk segitiga di konjungtiva yang dapat meluas hingga ke kornea. Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab pterygium. Namun, kondisi ini sering dikaitkan dengan paparan matahari dan cuaca panas atau kering.

Sejumlah gejala yang ditimbulkan oleh pterygium adalah mata kering, mata merah, mata berair, serta muncul rasa mengganjal di mata. Kondisi ini umumnya tidak memerlukan penanganan khusus, namun jika penderita merasa terganggu, dokter dapat merekomendasikan tindakan operasi untuk menghilangkan selaput tersebut.


  1. Keratopati Bulosa

Keropati bulosa (bullous keratopathy) adalah pembengkakan dan lecet pada permukaan kornea yang terjadi akibat rusaknya lapisan kornea bagian dalam. Kondisi ini biasanya terjadi setelah seseorang menjalani operasi mata, trauma, atau terdiagnosis glaukoma.. Keropati bulosa dapat menimbulkan gejala, seperti penglihatan buram,fotofobia yang dapat memburuk saat pagi hari, dan sensasi adanya benda asing pada mata.


Jika Kamu ingin berkonsultasi bisa langsung konsultasi ke Dokter Spesialis Mata di RS. BHAYANGKARA TK.III

Berikut daftar Dokternya:

  • Dr. dr. M. Ali Faisal, M. Sc., Sp. M
  • dr. Ade Septiana, Sp. M

Sumber:

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/penyakit-pada-kornea

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *