Apa itu Ginjal?

Apa Itu Ginjal?

Ginjal Terganggu, Tubuh Gagal Buang Racun - Fakultas Kedokteran Universitas  Airlangga

Apa itu Ginjal? – Ginjal adalah organ tubuh yang berbentuk seperti kacang dengan panjang sekitar 10 hingga 12 cm, lebar 5 hingga 7 cm, dan ketebalan 3 hingga 5 cm. Ukuran ini dapat bervariasi tergantung pada faktor individu seperti usia, jenis kelamin, dan ukuran tubuh. 

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di sisi kiri dan kanan tubuh, tepatnya di rongga perut bagian belakang (retroperitoneal), di kedua sisi tulang belakang, tepat di bawah tulang rusuk.

Setiap ginjal manusia dewasa terdiri dari sekitar satu juta nefron. Nefron adalah unit fungsional dasar ginjal yang bertanggung jawab untuk proses penyaringan darah dan pembentukan urine. Saat organ ini terganggu, berbagai masalah kesehatan dapat terjadi.

Hal tersebut juga membuat ginjal menjadi salah satu organ yang memiliki fungsi vital dalam tubuh.


Mengenal Fungsi Ginjal

Apa itu Ginjal? – Setiap orang tahu jika ginjal memiliki fungsi yang sangat vital. Ginjal menyaring sekitar 180 liter darah per hari pada manusia dewasa.

Dari jumlah ini, sebagian besar cairan dan zat yang disaring akan diserap kembali ke dalam tubuh, dan hanya sekitar 1 hingga 2 liter yang dikeluarkan sebagai urine. Proses ini memungkinkan ginjal untuk menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan zat kimia dalam tubuh.

Beberapa fungsi ginjal lainnya yang perlu diketahui, yaitu:

1. Membuang zat sisa metabolisme tubuh 

Salah satu fungsi ginjal adalah membuang racun, kadar garam berlebih, air dan mineral yang berlebih, serta produk sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (urea).

Darah dapat mengalirkan semua produk sisa metabolisme ini menuju ginjal untuk dibuang. Produk sisa metabolisme tersebut diubah menjadi urine yang terkumpul di pelvis renalis yang akhirnya keluar dari tubuh.

Tanpa ginjal, produk sisa metabolisme dan racun dapat menumpuk di dalam darah dan menimbulkan gangguan kesehatan.

2. Mempertahankan keseimbangan air di dalam tubuh

Fungsi ginjal lainnya yang perlu diketahui adalah mempertahankan keseimbangan air di tubuh. 

Ginjal akan merespon terhadap perubahan kadar air dalam tubuh.

Ginjal memiliki kemampuan untuk mempertahankan cairan dalam tubuh saat dibutuhkan, sehingga membantu mencegah dehidrasi.

3. Menghasilkan eritropoietin sehingga merangsang produksi sel darah merah

Fungsi ginjal lainnya yang perlu diketahui adalah kemampuannya menghasilkan eritropoietin yang merupakan hormon untuk merangsang produksi sel darah merah. 

Hormon tersebut dapat merangsang produksi sel darah merah, sehingga meningkatkan kapasitas tubuh untuk mengangkut oksigen secara lebih efektif. 

4. Mengatur tekanan darah dan kadar garam

Mengatur tekanan darah dan kadar garam dalam darah juga merupakan fungsi ginjal yang tak kalah penting.

Ginjal memproduksi enzim renin (suatu hormon enzimatik yang memicu suatu reaksi berantai yang penting dalam konservasi garam oleh ginjal) sebagai bagian dari fungsinya.

Ketika menyaring darah, ginjal membutuhkan aliran dan tekanan darah yang stabil untuk menjalankan proses tersebut secara optimal.


Bagian Ginjal Manusia

Data dan Fakta Mengenai Penyakit Ginjal Kronis

Apa itu Ginjal? – Setelah mengetahui fungsi dari ginjal, kamu juga perlu tahu berbagai bagian dari organ tersebut.

Bila diklasifikasikan bagiannya, ginjal manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal. Berikut penjelasannya:

1. Korteks ginjal

Korteks ginjal adalah lapisan luar ginjal yang berfungsi sebagai lokasi utama filtrasi darah.

Korteks mengandung glomerulus, kapsula Bowman, dan sebagian besar tubulus ginjal, yang bekerja bersama dalam proses penyaringan dan pemurnian darah.

Korteks juga berperan dalam homeostasis cairan tubuh dengan memproses filtrat yang akhirnya menjadi urine. 

Bagian ini juga dikelilingi oleh lapisan lemak, sehingga juga berguna untuk melindungi struktur dalam ginjal dari kerusakan.

2. Medula ginjal

Medula ginjal adalah bagian dalam ginjal yang terdiri dari piramida ginjal. Struktur ini mengandung tubulus kolektivus dan lengkung Henle, yang berperan dalam konsentrasi urine.

Medula mendukung reabsorpsi air dan ion, serta membentuk gradien osmotik yang penting untuk pengendalian cairan tubuh.

Fungsi medula ginjal membantu mempertahankan keseimbangan elektrolit, volume darah, dan tekanan darah melalui mekanisme penyerapan dan pengeluaran zat dari filtrat ginjal.

3. Pelvis ginjal

Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong di dalam ginjal yang berfungsi sebagai saluran pengumpul urine.

Urine yang terbentuk di nefron dialirkan dari tubulus kolektivus ke kaliks minor, lalu ke kaliks mayor, dan akhirnya ke pelvis ginjal sebelum masuk ke ureter.

Pelvis ginjal memastikan pengaliran urine yang efisien dari ginjal ke kandung kemih untuk ekskresi. Struktur ini juga dilapisi jaringan yang mencegah kebocoran dan melindungi dari infeksi.


Apa Kata Riset?

Apa itu Ginjal? – Mengutip dari penelitian yang dirilis oleh The Journal of Physiology, ginjal tidak hanya mengatur tekanan darah, keseimbangan cairan, dan elektrolit, tetapi juga berkontribusi pada penyakit lain seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit glomerulus.  

Penelitian ini menunjukkan bahwa ginjal memiliki hubungan yang erat dengan sistem kardiovaskular, regulasi fosfat, dan fungsi hormon.

Selain itu, ditemukan bahwa gangguan fungsi ginjal, seperti pada penyakit ginjal diabetes, sindrom kardiovaskular, dan sindrom Alport, dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh. 

Hal tersebut bisa terjadi karena ginjal yang tidak berfungsi optimal dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, hipertensi, dan bahkan memperburuk penyakit kardiovaskular. 

Fakta Menarik
1. Ginjal menyaring darah sebanyak 180 liter setiap hari, menjadikannya salah satu organ dengan aktivitas paling sibuk dalam tubuh. 
2. Ginjal mampu mengaktifkan vitamin D, yang penting untuk kesehatan tulang dan fungsi kekebalan tubuh.

Penyebab Terjadinya Penyakit Ginjal Kronis

Ada berbagai macam penyakit pada ginjal, salah satunya adalah penyakit ginjal kronis.

Hal ini dapat ditandai dengan adanya protein dalam urine dan adanya penurunan fungsi ginjal.

Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab dari penyakit ini, seperti:

  • Diabetes.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Glomerulonefritis.
  • Penyakit ginjal polikistik.
  • Batu ginjal.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Obat-obatan dan racun.

Jenis Pemeriksaan Ginjal

Apa itu Ginjal? – Memeriksa keadaan dan fungsi ginjal adalah cara mengetahui fungsi ginjal dalam kondisi baik atau tidak.

Seseorang yang mengidap diabetes, hipertensi, penyakit jantung, atau riwayat keluarga yang memiliki penyakit ginjal sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan.

1. Tes darah

Tes darah dilakukan untuk mengetahui seberapa optimal bagian-bagian ginjal dalam menyaring darah.

Tes darah juga disebut dengan laju filtrasi glomerulus (GFR). Di tes ini, darah akan diuji dengan melihat kadar kreatininnya.

Kreatinin adalah produk limbah yang dihasilkan oleh jaringan otot dan dikeluarkan dari tubuh melalui proses ekskresi.

Ketika ginjal seseorang tidak berfungsi dengan baik, maka dia akan sulit untuk mengeluarkan kreatinin dari dalam darah.

2. Tes urine

Tes urine dilakukan untuk mengukur kadar albumin (sejenis protein) yang larut bersama dengan air seni.

Jika ginjal dalam keadaaan sehat, maka albumin tidak akan masuk ke dalam urine.

Albumin seharusnya berada di dalam darah, bukan zat sisa yang harus dikeluarkan melalui urine.

3. Ureteroskopi

Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra ke dalam kandung kemih dan ureter.

Ureteroskopi umumnya tidak akan sampai pada ginjal, tetapi dapat membantu mengetahui kondisi sekitar ureter yang memengaruhi kesehatan ginjal.

4. Biopsi

Biopsi ginjal adalah prosedur medis untuk mengambil sampel kecil jaringan ginjal menggunakan jarum khusus.

Prosedur ini dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ginjal, menilai tingkat kerusakan, atau memantau respons terhadap pengobatan. Hasil biopsi membantu dokter menentukan pengelolaan dan perawatan yang tepat.


Gejala Gangguan Fungsi Ginjal

Apa itu Ginjal? – Meskipun gejala akan dialami berbeda oleh setiap pengidapnya, tetapi ada beberapa gejala umum yang rentan dialami, seperti:

  • Sering mengalami kelelahan dan kesulitan konsentrasi.
  • Mengalami gangguan tidur.
  • Kulit menjadi lebih kering dan gatal.
  • Frekuensi buang air kecil meningkat.
  • Adanya darah pada urine.
  • Urine berbusa.
  • Pergelangan kaki mengalami pembengkakan.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Sering merasakan kram otot.

Ada beberapa kelompok yang sangat rentan mengalami gangguan pada fungsi ginjal.

Mulai dari kelompok usia lanjut, pengidap diabetes, riwayat hipertensi, hingga memiliki keluarga dengan kondisi gagal ginjal kronis.


Komplikasi Penyakit Ginjal

Apa itu Ginjal? – Penyakit ginjal yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menimbulkan berbagai komplikasi, antara lain:

  • Anemia.
  • Pendarahan dari perut atau usus.
  • Nyeri tulang, sendi, dan otot.
  • Kerusakan saraf kaki dan lengan (neuropati perifer).
  • Demensia.
  • Penumpukan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura).
  • Komplikasi jantung dan pembuluh darah.
  • Hiperparatiroidisme.
  • Meningkatnya risiko infeksi.
  • Kerusakan atau kegagalan hati.
  • Malnutrisi.

Perawatan Ginjal

Ada beberapa cara pengobatan yang perlu dilakukan untuk merawat ginjal agar tetap sehat, yaitu:

  • Antibiotik: Untuk mengatasi infeksi ginjal akibat bakteri.
  • Nephrostomy: Untuk mengatasi penyumbatan pada aliran urine.
  • Lithotripsy: Untuk mengatasi batu ginjal.
  • Nefrektomi: Untuk mengangkat ginjal akibat kanker atau kerusakan yang parah.
  • Dialisis: Untuk menyaring darah akibat kerusakan pada ginjal.
  • Hemodialisis: Untuk menyaring darah dan mengembalikannya ke dalam tubuh.
  • Dialisis peritoneal: Untuk membuang sisa metabolisme di dalam tubuh dengan cara mengeringkannya.
  • Transplantasi ginjal: Untuk menggantikan ginjal yang rusak yang menggantinya dengan baru.

Jika anda ingin memeriksa tentang kesehtan ginjal anda, bisa mengunjungi link dibawah ini


Sumber : https://www.halodoc.com/kesehatan/fungsi-ginjal?srsltid=AfmBOopZLOPlJLLyCRC7KlTlppPlP3JC_fbRo3pIA42sFgobThHO969M

Referensi: 
Sherwood, L. (2016). Human Physiology: From Cells to Systems (9th ed.). Boston
NIDDK.nih.gov. Diakses pada 2024. Your Kidneys & How They Work. 
Web MD. Diakses pada 2024. Kidneys.
National Kidney Foundation. Diakses pada 2024. 10 Signs You May Have Kidney Disease.
National Institutes of Health – MedlinePlus. Diakses pada 2024. Chronic kidney disease
Web MD. Diakses pada 2024. Picture of the Kidneys.
National Kidney Foundation. Diakses pada 2024. How Your Kidneys Work.
Robson L. Diakses pada 2024. The kidney–an organ of critical importance in physiology. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *